fbpx

Buku Atomic Habits: Membangun diri setelah kegagalan besar

Ringkasan Buku Atomic Habits bagian pertama ini membahas bab “My Story” yang bercerita tentang fase hidup yang mendorong James Clear menulis buku tentang habit.

Setiap kita memiliki tantangan dalam kehidupan yang dijalani.

Sebagian diantara memiliki kesamaan dalam konteks, hanya berbeda dalam skalanya saja. Ada juga yang sifatnya khas, dimana hanya dialami oleh orang-orang tertentu yang berada dalam situasi tertentu. 

Dari setiap tantangan yang kita hadapi, selalu ada pengalaman yang bisa dipetik sepanjang kita mau belajar bersikap terbuka dan rendah hati dalam prosesnya. 

Dari bab “My Story” buku Atomic Habit, setidaknya ada 7 hal yang bisa kita petik dari James Clear :

1. Belajar menerima keadaan apa adanya

2. Mencari penghiburan yang positif

3. Meskipun perlahan tapi jangan berhenti, teruslah melangkah ke depan.

4. Bertanggungjawab atas diri sendiri.

5. Kembali pegang kendali atas hidupmu

6. Menata ulang hidup dengan kebiasaan

7. Memulai dari hal kecil adalah sebuah keharusan


Kita sadar bahwa ada banyak hal yang perlu kita ketahui dań pelajari namun tidak selalu ada waktu yang cukup untuk melakukan semuanya sendiri. Maka menjadi krusial bagi kita untuk mau belajar dari pengalaman orang lain yang sudah terlebih dulu mengalaminya. 

Buat kamu yang tertarik dengan topik pengembangan diri, mungkin tidak asing dengan nama James Clear.  Bisa jadi malah sudah berkali-kali membaca artikel tentang Atomic Habits, buku yang ditulis tahun 2018 ini telah terjual lebih dari 20 juta kopi dan diterjemahkan lebih dari 60 bahasa termasuk dalam bahasa Indonesia

Buku Atomic Habits
Buku Atomic Habits

Kamu bisa dengan mudah membelinya di toko buku langgangan kamu atau bisa juga di toko online.


Kita balik ke cerita James Clear lagi, ya. 

Mungkin kamu termasuk  yang familiar dengan konsep Atomic Habits dan bisa dengan lancar menceritakannya kepada orang lain.

Tapi apa kamu kisah hidup yang melatari James Clear menulis buku ini ?

Bahwa dia pernah berada dalam situasi yang suram baik secara fisik maupun mental.


Pada saat sophomore di Highschool (Indonesia setara kelas 2 SMA), James mengalami cedera yang mengancam jiwanya ketika sedang berlatih baseball. Dia kena pukul tongkat baseball tepat di wajahnya. Insiden yang membuatnya pecah tulang hidung, retak batok kepala di banyak bagian dan kedua soket matanya hancur remuk. Dia juga mengalami rentetan kejang post-traumatic karena otaknya bengkak penuh dengan cairan hingga akhirnya dikondisikan koma untuk menjaga peluang hidupnya.

Ketika kondisi James mulai stabil dan kembali sadar, hidungnya  kehilangan kemampuan untuk mencium bau, pengelihatannya kabur sehingga perlu menjalani terapi fisik dalam jangka waktu lama untuk mengembalikan kemampuan koordinasi gerak tubuhnya. Cedera yang juga menguras emosi karena merampas mimpi James untuk menjadi atlit baseball profesional sebagaimana Ayahnya duiu.

Pada saat itu, jikalau James memilih untuk berkutat dengan rasa sedih, bergumul dengan marah dan kecewa, terombang-ambing antara keinginan sembuh dengan lambatnya progres terapi, rasanya banyak orang akan memberi maklum dan mewajarkan reaksinya. 

Apa yang terjadi kemudian adalah seperti yang sekarang ini kita ketahui bersama. James Clear tidak hanya sehat dan bugar, dia juga dikenal sebagai salah satu tokoh yang mempengaruhi banyak sekali orang yang sedang berjuang menjadi pribadi yang lebih baik.


7 hal yang bisa kita petik dari kisah hidup James Clear :

1. Belajar menerima keadaan apa adanya

James menyadari bahwa cedera yang dialaminya membuat dirinya dipaksa berhenti dari menjalani kehidupan seperti yang dia inginkan. Dia kesulitan untuk melakukan hal-hal Sederhana.

Dan dia menerima keadaan itu apa adanya. Dia tidak mengingkari bahwa sekarang semua sudah berbeda. Dan untuk bisa kembali ke kondisi fisik sebelumnya, James sadar bahwa dia tidak boleh membiarkan cedera menghancurkan mentalnya.

“I was determined not to let my injury get me down.”

2. Mencari penghiburan yang positif

Rasanya kita pun pernah mengalaminya sendiri, bahwa semangat terkadang kalah oleh tekanan yang datang hingga membuat kita diselimuti oleh depresi yang tebal.

Pada situasi seperti ini, penting bagi kita untuk mencari penghiburan yang menularkan aura positif kepada kita. Bagi sebagian  kita, itu bisa dalam bentuk mendengarkan lagu, musik, membaca buku, meditasi, mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.

Poin terpentingnya adalah penghiburan ini menebalkan kembali semangat kita untuk kembali bergerak ke arah yang ingin kita tuju.

“I sat in my car and cried as I flipped through the radio, desperately searching for a song that would make me feel better.”

3. Meskipun perlahan tapi jangan berhenti, teruslah melangkah ke depan.

James bercerita bahwa pada akhirnya dia kembali mendapatkan tempat sebagai senior di Tim Baseball SMA, meskipun hanya bermain 1x sepanjang tahun.

Sebuah prestasi yang menjadi bukti ketekunan dan kegigihan karena dia harus hadir di setiap latihan, melakukan latihan yang menguras fisik dan emosi bukan cuma sekali, seminggu, sebulan, melainkan berbulan-bulan kedepan.

Meskipun terus diselimuti oleh perasaan bimbang dan ragu, James tetap tekun berlatih dan setelah 1 tahun, dia merasakan ada suatu keyakinan yang terbentuk di benaknya. 

“I still believed I could become a great player.” 

4. Bertanggungjawab atas diri sendiri.

Ketika berada dalam lembah ketidakberdayaan, tidak jarang terlintas keinginan “kalau saja ada yang datang menolong, tentu bisa lebih cepat  selesainya, dań lebih baik hasilnya, dań lebih ini dan lebih itu lainnya”.

Sesuatu yang mungkin saja terjadi sekali dua kali, namun tidak jarang membuat mereka yang menganut pandangan ini terjebak seperti menunggu Godot yang tidak pernah datang.

Secara sadar mereka lupa bahwa sebetulnya mereka punya kemampuan hingga akhirnya sepenuhnya lupa bahwa sebagai Manusia, kita tidak pernah kehilangan kemampuan untuk memilih.

“And I knew that if things were going to improve, I was the one responsible for making it happen.”

5. Kembali pegang kendali atas hidupmu

Ketika melanjutkan Kuliah di Denilson University, James tetap berlatih baseball dengan bergabung dengan Tim Kampus.

Sadar bahwa masih banyak yang harus dikerjakan sebelum kembali bermain di lapangan, James memutuskan untuk fokus menata kembali ritme kehidupannya.

Hal itu dilakukan dengan satu tujuan yaitu bisa kembali merasakan pegang kendali atas kehidupannya. Kalau dipikir dengan seksama, keputusan James ini sungguh fundamental, karena pada dasarnya, kita sebagai manusia selalu punya keinginan untuk bisa menentukan sendiri pilihan dan merasakan manfaat dari menjalankan pilihan tersebut.

Sesuatu yang membuat kita bisa merasakan semua ada dalam genggaman kendali kita bisa menjadi fondasi yang kokoh bagi kita yang sebelumnya merasakan situasi chaos dimana banyak yang terjadi begitu saja tanpa kita bisa berbuat apa-apa.

“I wasn’t going to be starting on the baseball team anytime soon, so I focused on getting my life in order.”

6. Menata ulang hidup dengan kebiasaan

Sebagai atlit baseball, James punya kewajiban untuk memelihara kondisi fisik dalam kondisi layak tanding jika ingin kembali bermain di Lapangan. Dengan kondisi pernah cedera parah, James perlu memberikan perhatian ekstra pada fisik dań menjaga pikiran tetap segar.

Melihat teman-teman nya sering menghabiskan waktu dengan begadang semalam dan main game, James memilih untuk membiasakan tidur lebih cepat dan menjaga tempat tidurnya agar tetap rapih dan bersih.

Kedua hal Inilah yang perlahan membantu James mengembalikan kondisi fisik setelah latihan dan menjaga suasaana hati tetap positif karena mengawali dan mengakhiri hari di lingkungan yang bersih dan rapih

“In the messy world of a college dorm, I made a point to keep my room neat and tidy.”

7. Memulai dari hal kecil adalah sebuah keharusan

Rentetan pengalaman semenjak cedera hingga masa kuliah membuat James menyadari sesuatu bahwa dia hanya bisa merasakan kemajuan jika dia memulai dari hal kecil.

Bahwa memulai dari hal kecil itu bukanlah pilihan melainkan suatu keharusan. 

Pemikiran yang bisa membawa kita menjadi lebih rendah hati sebelum memulai perjalanan pengembangan diri.

Menyadarkan kita untuk menjadi lebih realistis menghadapi kenyataan.

Mengingatkan kita untuk menjadi lebih taktis ketika menjalankan rencana.

Dań tidak mudah kaget ketika ada hal yang tidak berjalan sebagaimana keinginan kita.

Ini menjadi kata kunci yang membuka banyak hal dalam buku Atomic Habit.

“The only way I made progress—the only choice I had—was to start small.”


Semoga ringkasan ini membantu kita mendapatkan dorongan untuk terus semangat berkembang ke versi yang lebih baik dari diri kita, ya. 


Ringkasan sebelumnyaLihat Semua
Ringkasan Buku Atomic Habits
Ringkasan berikutnya
Penhimpunan Perolehan Kecil

Menarik untuk kamu

Yang Mematahkan Sedih, Yang Mendatangkan Ikhlas karya Sonia Ristanti

Scroll to Top